Selamat datang di angga blog

anggasahirdani.blogspot.com
author : angga sahirdani

Terjemah kan Blog ini

Sabtu, 03 Juli 2010

ashstory "lost chapter"

Kehidupan adalah sebuah pulau di samudera kesendirian dan keterkucilan.
kehidupan adalah sebuah pulau, batu karang adalah hasratnya, pepohonan impiannya, dan bunga-bungaan kesepiannya, dan ia berada di tengah-tengah samudera kesendirian dan keterkucilan.
kehidupanmu, sahabatku, adalah sebuah pulau yang terpisah dari semua pulau dan benua lainnya. terlepas dari semua pulau dan benua lainnya. terlepas dari berapa banyak kapalpun yang engkau berangkatkan ke pantai-pantai lainya atau berapa banyakpun kapal yang tiba di pantaimu, engkau sendiri adalah sebuah pulau yang terpisah oleh kepedihannya sendiri, terkucil dari kebahagiaannya dan jauh dalam belas kasihnya dan tersembunyi dalam rahasia serta misterinya.
aku melihatmu, sahabatku, duduk di atas tumpukan emas, senang dengan kekayaanmu dan hebat dalam kemakmauranmu dan percaya bahwa segenggam emas adalah rantai rahasia yang menghubungkan pikiran orang-orang dengan pikiranmu sendiri dan menghubungkan perasaan mereka dengan perasaanmu sendiri.
aku melihatmu sebagai penakluk yang memimpin pasukan penakluk menuju benteng, lalu menghancurkan serta menangkapnya.
setelah kulihat lagi, kutemukan di balik dinding hartamu, sebuah hati yang gementar dalam kesendiriannya dan keterkucilannya, seperti gementar seorang yang haus di dalam kurungan dari emas dan permata, tetapi tanpa air.
aku melihat, sahabat, duduk di atas tahta kemuliaan, di kelilingi oleh orang-orang yang memuji-muji amalmu, menghitung-hitung karuniamu, seolah-oleh mereka sedang berhadapan dengan seorang nabi yang mengangkat jiwa mereka ke planet-planet dan bintang-bintang. aku melihatmu memandangi mereka, kecukupan diri dan kekuatan tampak di wajahmu, seolah-olah engkau bagi mereka ibarat jiwa bagi tubuh.
setelah kulihat lagi, ku lihat dirimu yg terkucil berdiri di samping tahtamu, menderita dalam keterkucilannya dan gemetar dalam kesepiannya. ku lihat diri itu mengulurkan tangannya seolah-olah mengemis terhadap hantu-hantu yang tidak kelihatan. kulihan dia memandang diatas pundak orang-orang menuju cakrawala yg jauh, hampa selain kesendirian serta keterkucilannya.
... Kulihat engkau, sahabatku, bergairah mencintai seorang wanita cantik, memenuhi telapak tangannya dengan kecupan sementara ia memandangimu dengan simpati dan kasih sayang di matanya dan manisnya keibuan di bibirnya; diam-diam aku berkata bahwa cinta telah menghapuskan kesendirinya dan sekarang ia berada di dalam jiwa kekal yang menarik, dg cinta, mereka-mereka yang terpisah oleh kesendirian dan keterkucilan.
setelah kulihat lagi, di balik jiwamu ada lagi jiwa yang kesepian, seperti kabut, berusaha sia-sia untuk menjadi setetes air mata di telapak tangan wanita itu.
kehidupanmu, sahabatku, adalah tempat tinggal jauh dari tempat tinggal dan tetangga lainnya.
jiwa batinmu adalah sebuah rumah yang jauh dari rumah-rumah lain yang bersaudara denganmu. kalau tempat tinggal ini gelap, engkau tak dapat meneranginya dengan pelita tetanggamu: kalau kosong engkau tak dapat mengisinya dengan kekayaan tetanggamu; seandainya di tengah-tengah padang gurun, engkau tak dapat memindahkannya ke kebun yang di tanami orang lain.
jiwa batinmu, sahabatku, dikelilingi oleh kesendirian dan keterkucilan. seandainya bukan karena kesendirian dan keterkucilan ini, engkau takkan menjadi dirimu dan aku takkan menjadi diriku. kalau bukan karena kesendirian dan keterkucilan ini, aku akan...
seandainya kudengar suaramu, menyangka diriku sendiri yang berbicara; tetapi, seandainya kulihat wajahmu, akan kubayangkan aku sedang bercermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar